SALAH FAHAM MASYARAKAT TENTANG HYPNOSIS
Kata “Hypnotis” pertama kali diperkenalkan oleh James Braid, seorang doctor ternama di Britain yang hidup antara tahun 1975 hingga 1860.
Sebelum masa James Braid, hipnotis dikenal dengan nama Mesmerism / Magnetism. Hipnotis berasal dari kata "hypnos" yang merupakan nama dewa tidur orang yunani. Namun perlu dipahami bahwa keadaan hipnotis tidaklah sama dengan tidur. Orang yang sedang tidur tidak menyadari dan tidak boleh mendengar suara-suara disekitarnya. Sedangkan orang dalam keadaan hipnotis, meskipun tubuhnya beristirahat (seperti tidur), ia masih boleh mendengar dengan jelas dan bertindakbalas dengan maklumat yang diterimanya.
Hipnotis telah dipelajari secara ilmiah lebih dari 200 tahun.
Banyak penyelidikan klinikal dan eksperimental mencoba menentukan apa yang paling unik dari hipnotis dibanding fenomena minda lainnya.
Keunikan ini perlu difahami untuk merumuskan sebuah definisi hipnotis yang tepat. Namun sampai sekarang, defisini hipnotis yang diungkapkan setiap tokoh masih berbeda-beda.Semua orang setuju adanya sesuatu yang dinamakan hipnotis, tapi berbeda pendapat mengenai apa itu hipnotis.
Beberapa definisi tentang hipnotis yang pernah diungkapnya.
Diantaranya:
ü Hipnotis adalah suatu keadaan yang menyerupai tidur yang dapat secara sengaja dilakukan kepada seseorang, di mana seseorang yang dihipnotis boleh menjawab pertanyaan yang diajukan, serta menerima sugesti dengan tanpa perlawanan.
ü Hipnotis adalah teknik atau praktek dalam mempengaruhi orang lain untuk masuk ke dalam keadaan trance hipnotis.
ü Hipnotis adalah suatu keadaan di mana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas (daya terima saran) meningkat sangat tinggi.
ü Hipnotis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak dari Beta menjadi Alpha dan Theta.
ü Hipnotis adalah seni komunikasi untuk meng-eksplorasi alam bawah sadar.
ü Hipnotis adalah keadaan kesedaran yang meningkat.
Semua definisi di atas benar, karena menandakan salah satu atau beberapa gejala dari keadaan hipnotis.
Akan tetapi apa yang diungkapkan diatas belum boleh mencerminkan apa yang paling unik dari hipnotis yang berbeda dari keadaan minda lain. Sebab itu, saya memilih menggunakan definisi hipnotis yang dibuat oleh U.S. Departement of Education, Human Services Division, dikatakan bahwa; hipnotis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking? atau hipnotis adalah penembusan faktor kritis pikiran sedar diikuti dengan penerimaan suatu pemikiran atau sugesti..
2. TANGGAPAN
Di era kebebasan mediamassa sekarang ini, salah faham tentang hypnosis kerapkali terjadi. Bukan sahaja berlaku di malaysia, tanggapan bahwa hypnosis adalah kejahatan termasuk sihir juga terjadi Amerika dan negara-negara lainnya.
Cobalah ditanyakan kepada 10 orang awam di sekitar Anda, "Apa itu hipnotis?". Kemungkinan besar mereka akan menjawab semacam ini: "Hypnotis adalah ilmu hitam yang digunakan kejahatan dengan cara membuat korban tidak sadar dan menuruti perintah orang yang menghipnotis".
Apakah tanggapan hypnosis di atas benar?
Mari kita kaji asal mula kesalah-pahaman tentang hypnosis.
Tahun 1894, George du Maurier seorang penulis novel bercerita tentang seorang tokoh jahat bernama Svengali. Svengali punya kekuatan misteri yang boleh menguasai pikiran orang lain. Novel ini sukses, dan kemudian dibuat filem pada tahun 1933. Filem ini kemudiannya ditonton oleh jutaan orang. Sejak saat itu, Svengali seolah-olah menjadi ikon hypnosis. Masyarakat secara tidak sadar menjadi takut dengan hypnosis. Novel dan filem Svengali berhasil menciptakan suatu fenomena salah faham atau prejudis terhadap hypnotis.
Svengali hanyalah yang permulaan. Setelah Svengali, ada puluhan filem lain yang menimbulkan salah faham terhadap hypnosis. Negara jiran tetangga misalnya Indonesia, menyatakan ada beberapa sinetron yang menimbulkan kesan bahwa hypnosis adalah kejahatan atau ilmu hitam.
Hebahan dan penggunaan perkataan yang salah pada berita yang dimuat di surat kabar, radio dan television juga sangat berpotensi memperbesar salah faham dan ketakutan masyarakat terhadap hypnosis. Sampai hari ini, masih sering ditulis di akhbar tempatan bahwa ada kejahatan menggunakan hipnotis. Cobalah Anda cari di google dengan kata kunci "mangsa hipnotis" atau "kejahatan hipnotis", maka Anda akan menemukan ratusan artikel tentang kejahatan yang dikatakan menggunakan hypnotis. Padahal sebenarnya hypnosis tidak boleh digunakan untuk kejahatan semacam itu. Lebih jelasnya, baca artikel Kejahatan Hipnotis, Apakah Boleh ?
Menurut pemerhatian saya, sebagian praktek salahlaku yang diberitakan sebagai kejahatan hipnotis sebenarnya adalah pembiusan atau penipuan belaka yang memanfaatkan kelemahan atau kebodohan mangsa. Mungkin ada baiknya apabila rakan-rakan di media masa memahami apa itu hypnosis dan bedanya dengan penipuan supaya mereka boleh menggunakan kata "hipnotis" secara bijaksana dan pada tempatnya. Di bawah ini disebutkan beberapa salahfaham hypnosis, disertai dengan penjelasan yang benar mengenai salahfaham tersebut.
Salah Faham I:
Hypnotist (orang yang menghipnotis) menggunakan kekuatan supernatural tertentu yang boleh mempengaruhi atau mengendalikan pikiran orang lain.
Sebenarnya;
Hypnosis adalah ilmu pengetahuan yang ilmiah walaupun terlihat misterius bagi orang yang belum mengenalnya. Seorang ahli hypnosis tidak menggunakan kekuatan supernatural, ghaib, mistik, bantuan jin dan sebagainya. Hypnosis menggunakan kekuatan sugesti atau pengaruh kata-kata yang disampaikan dengan teknik-teknik khusus. Satu-satunya kekuatan dalam hypnosis adalah kata-kata dan pemahaman bahasa. Anda hanya boleh terhipnotis jika anda memahami bahasa orang yang menghipotis anda. Misalnya ada pakar hypnosis dari Amerika datang untuk menghipnotis orang Malaysia, maka yang boleh terhipnotis hanya orang yang memahami Bahasa Inggeris saja. Sugesti disampaikan melalui kata-kata, dan kata-kata tersebut harus dipahami oleh orang yang dihipnotis.
Salah Faham II:
Hypnosis boleh digunakan untuk memaksa seseorang secara halus sehingga mahu melakukan sesuatu yang merugikan atau berbahaya.
Sebenarnya;
Anda hanya boleh dihipnotis apabila anda bersedia mengikuti instruksi atau arahan ahli hypnosis sehingga anda memasuki keadaan trance (pikiran bawah sedar terbuka). Dalam keadaan hypnosis, Anda tidak akan kehilangan kendali atas pikiran anda. Kalau Anda tidak setuju atau tidak suka atau tidak mengerti maksud dari sugesti yang diberikan, pikiran bawah sedar Anda akan menolaknya. Sugesti yang bertentangan dengan keyakinan dan nilai dasar seseorang tidak akan berpengaruh sedikitpun. Misalnya Anda diberi sugesti untuk membenci abang kandung sendiri yang Anda yakini benar, maka sugesti ini tidak berpengaruh kepada Anda.
Salah Faham III:
"Saya tidak mau dihipnotis karena takut dibuat malu. Saya tidak mau ditertawakan orang sebab bertindak seakan tidak waras atau tidak siuman ketika dihipnotis."
Sebenarnya;
Hal tersebut hanya terjadi dalam peringkat hypnosis atau hypnosis untuk hiburan. Dalam praktek hypnotherapy, Anda tidak akan diperintahkan untuk melakukan sesuatu yang tidak Anda inginkan. Orang yang bersedia dihipnotis untuk melakukan hal-hal lucu sebenarnya juga sudah mengizinkan dirinya untuk melakukan perilaku lucu tersebut. Seorang hypnotist selalu meminta izin dari sukarelawan yang akan hipnotis. Tanpa izin dan kesediaan orang yang bersangkutan, hypnosis tidak akan terjadi.
Salah Faham IV:
Hypnosis berasal dari kekuatan supernatural.
Sebenarnya;
Sejak abad 18, lembaga kedokteran Perancis yang dipimpin oleh Benjamin Franklin telah membuktikan dan menyatakan bahwa Hypnosis (saat itu disebut sebagai Mesmerism) seperti yang dilakukan oleh Mesmer bukan karena adanya kekuatan gaib atau supernatural. Yang bertindak dalam hypnosis adalah sugesti dan imajinasi subjek sendiri atau sukarelawan itu. Keadaan hypnosis adalah keadaan alami manusia yang dicapai dengan teknik induksi untuk membuat pikiran sadar ber-istirahat. Hypnotist (orang yang boleh menghipnotis) tidak perlu kekuatan supernatural agar bisa menghipnotis orang lain.
Salah Faham V:
Saya takut tidak boleh bangun dari keadaan hypnosis.
Sebenarnya;
Hypnosis sangat selamat untuk siapapun. Sepanjang sejarah hypnosis, tidak ada orang tidak boleh bangun dari keadaan hypnosis. Kadang memang orang yang sedang dalam trance hypnosis tidak bersedia dibangunkan karena dia menikmati keadaan hypnosis yang sangat nyaman dan damai. Kalaupun subjek tidak mahu dibangunkan, maka dia akan bangun dengan sendirinya setelah puas merasakan pengalaman damai tersebut. Dalam keadaan hypnosis, Anda boleh bangun seketika apabila Anda terancam bahaya.
Salah Faham VI:
Saya ini orang hebat, tidak mungkin boleh dihipnotis..!
Sebenarnya;
Ada anggapan bahwa orang yang boleh dihipnotis adalah orang yang lemah pikirannya. Anggapan ini salah besar. Orang yang lemah pikirannya, kurang ilmu, kurang pengalaman, dan IQ-nya rendah memang mudah ditipu, tetapi orang seperti ini malah sulit dihipnotis. Orang dengan gangguan mental yang parah juga mustahil untuk dihipnotis. Untuk memasuki keadaan hypnosis, seseorang perlu konsentrasi dan menggunakan imajinasinya. Orang yang punya kemampuan konsentrasi tinggi lebih mudah dalam memasuki keadaan hypnosis. Jadi jangan berbangga diri jika Anda merasa tidak boleh dihipnotis. Perlu juga Anda ingat bahwa Anda hanya boleh dihipnotis jika Anda menginginkan.
Salah Faham VII:
Dari seluruh populasi manusia, Hanya 20% orang yang boleh dihipnotis dengan cepat dan mudah, yaitu orang dengan sugestibilitas tinggi.
Sebenarnya;
Pendapat ini sudah ketinggalan zaman. Dengan teknik hypnosis yang ada saat ini, semua orang yang bersedia dihipnotis boleh dihipnotis dalam waktu singkat. Ada juga kepercayaan bahwa orang yang kritis dan analitis sulit dihipnotis atau memerlukan waktu lama untuk memasuki keadaan hypnosis. Namun dengan teknik yang ada sekarang, orang yang kritis dan analitis malah mudah dihipnotis dalam waktu sangat cepat. Prinsipnya: semua orang boleh memasuki keadaan hypnosis dengan cepat asalkan bersedia mengikuti instruksi atau arahan ahli hypnosis.
Salah Faham VIII:
Seumur hidup, saya belum pernah mengalami hypnosis.
Sebenarnya;
Hypnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar dan diterimanya pemikiran atau sugesti tertentu (tanpa melalui proses analisa terlebih dahulu). Apabila kita mengacu pada pengertian di atas, maka bila-bila pun Anda menerima suatu informasi dan meyakini informasi itu benar tanpa berpikir panjang, maka sebenarnya Anda sudah mengalami hypnosis. Peristiwa seperti ini dinamakan waking hypnosis, atau hypnosis dalam keadaan sedar.
Anda dihipnotis setiap hari oleh iklan, berita, filem, sinetron dan sumber informasi lain di sekitar Anda. Ketika Anda membaca novel atau menonton filem, mengapa Anda merasakan tegang, cemas, sedih, gelora cinta dan emosi lain padahal Anda tahu bahwa yang Anda saksikan hanyalah cerita belaka? Ketika menonton film atau membaca novel, sebenarnya Anda mengizinkan diri Anda untuk terpengaruh oleh filem atau cerita novel. Bayangkan betapa hambarnya jika Anda menonton filem atau membaca novel tanpa ikut merasakan ceritanya.
Iklan juga telah menghipnotis Anda untuk membeli produk yang diiklankan. Persepsi Anda tentang suatu produk dan keputusan Anda untuk membeli ditentukan apakah iklan itu "mengena" di pikiran Anda atau tidak. Filem membentuk persepsi Anda tentang sesuatu atau seseorang. Para aktor dan aktis yang memain peranan tokoh jahat dalam filem sering dibenci orang secara tidak sedar.
Salah Faham IX:
Hypnosis adalah cara yang tepat agar seseorang mengatakan sesuatu dengan jujur. Dalam keadaan hypnosis seseorang tidak boleh berbohong.
Sebenarnya;
Dalam keadaan hypnosis, Anda tetap bisa berbohong. Bahkan Anda akan lebih pandai berbohong, karena kemampuan Anda untuk imajinasi dan mengarang cerita semakin hebat ketika dalam keadaan hypnosis. Oleh karena itu dalam aplikasi forensik, hypnosis tidak digunakan untuk mendapatkan pengakuan pelaku kesalahan atau pelaku jenayah. Hypnosis berperanan mengungkap kejahatan jika diterapkan kepada saksi atau mangsa. Dalam keadaan hypnosis, saksi atau mangsa jenayah boleh menceritakan dengan sangat terperinci tentang peristiwa yang dialaminya.
Salah Faham X:
Hypnosis adalah kondisi tidak sedar atau sama dengan tidur.
Sebenarnya;
Hypnosis bukanlah tidur, bukan pula keadaan pengsan. Dalam keadaan hypnosis Anda tetap bisa mendengar semua suara di sekitar. Kemampuan Anda untuk mendengar pun jauh lebih sempurna dibanding dalam keadaan biasa, karena dalam keadaan hypnosis Anda tidak hanya mendengar dengan panca indera, tapi juga dengan pikiran bawah sadar Anda.
Salah Faham XI:
Hypnosis menyebabkan lupa ingatan.
Sebenarnya;
Hypnosis tidak menyebabkan lupa ingatan. Malah sebaliknya, dalam keadaan hypnosis orang boleh belajar atau menghafal dengan sangat cepat. Kita juga boleh meningkatkan kemampuan konsentrasi kita melalui hypnosis. Salahfaham tentang hypnosis boleh menyebabkan lupa ingatan mungkin berasal dari pertunjukkan stage hypnosis (hypnosis untuk hiburan) dimana seseorang boleh melupakan nama sendiri atau lupa angka tiga. Namun kelupaan ini hanya sementara. Setelah beberapa jam ingatan akan kembali seperti semula.
Kadang, apabila seseorang bangun dari keadaan hypnosis yang dalam, seseorang boleh saja tidak ingat apa saja yang dikatakan hypnotherapist selama hypnosis berlangsung. Namun biasanya ingatan lengkap akan muncul setelah beberapa jam. Tidak ada bahayanya sedikit pun dalam menggunakan hypnosis.
Salah Faham XII:
"Saya tidak mau dihipnotis, karena tidak mau dikendalikan orang lain."
Sebenarnya;
Hypnosis tidak boleh digunakan untuk menguasai pikiran Anda. Dalam keadaan hypnosis, pikiran bawah sadar anda hanya akan menuruti sugesti yang tidak berbahaya dan tidak bertentangan dengan keyakinan dan norma-norma yang anda anuti. Pikiran bawah sadar mungkin akan menerima sugesti untuk lupa nama sendiri dan tidak bisa bergerak. Namun apabila anda disugesti atau diperintah untuk membenci orang yang anda cintai atau diperintahkan untuk lompat dari gedung, sugesti ini akan anda tolak dengan sempurna.
3. PENILAIAN
Anda mengalami keadaan mirip hipnotis minima 2 kali sehari, yaitu saat Anda akan tertidur dan bangun tidur tapi masih malas untuk bangun. Pada saat itu, seluruh tubuh Anda beristirahat tapi pikiran anda masih bekerja walaupun setengah sadar. Contoh lain peristiwa hipnotis yaitu ketika Anda membaca novel atau menonton film yang seru. Anda merasakan tegang, semangat, cemas, sedih, menangis, dan tertawa, padahal Anda tahu bahwa yang Anda saksikan hanyalah cerita fiksi belaka.
Apakah Anda terhipnotis oleh cerita yang Anda ikuti?
Ya benar, Anda terhipnotis.
Apakah anda dikendalikan oleh cerita dalam filem? -
Tentu saja tidak.
Dan memang seperti itulah hipnotis. Hipnotis hanya boleh Anda rasakan apabila Anda mengizinkan diri Anda untuk mengalaminya. Seperti ketika Anda membaca novel atau menonton film, Anda sendiri yang mengizinkan diri Anda untuk terpengaruh oleh film atau terhanyut dalam cerita novel. Hipnotis bukanlah cara menguasai pikiran seseorang. Melainkan seni mengelola pikiran. Seorang pakar hipnotis tidak punya kekuatan supernatural yang boleh mengendalikan pikiran Anda.Jika Anda tidak boleh dipaksa untuk menikmati filem, maka Anda juga tidak boleh dipaksa untuk dihipnotis.
A. HIPNOTIS ADALAH KEMAMPUAN ALAMIAH
Setiap manusia normal punya kemampuan untuk mengalami hipnotis.Anda dapat menolak hypnosis dengan cara mengabaikan semua yang dikatakan hipnotis. Seperti halnya anda boleh menolak untuk terharu oleh cerita yang sedih dalam filem dengan cara memikirkan hal lain ketika menonton film.
B. HIPNOTIS TIDAK SELALU RELAKSASI
Beberapa orang mengira bahwa keadaan hipnotis tidak lain adalah keadaan fisikal yang sangat relaks. Dengan kata lain, hipnotis hanya bisa dicapai dengan relaksasi fisikal. Semakin dalam relaksasi, maka semakin dalam level kedalaman hipnotis. Pemahaman ini kurang tepat. memang benar salah satu ciri orang yang berada dalam keadaan hipnosis adalah tubuhnya tampak rileks. Namun, tubuh yang rileks belum tentu menandakan orang dalam keadaan hipnotis. Bahkan dengan teknik yang ada saat ini, kita boleh menghipnotis orang dalam keadaan bangun, tanpa orang tersebut "ditidurkan" lebih dulu.Disamping itu, banyak sekali orang yang takut dihipnotis. Ketakutan ini wajar karena mereka belum mengenal hipnotis dari sumber yang benar. Banyak orang mengira, bahwa orang yang dihipnotis akan dikuasai pikirannya oleh orang yang menghipnotis.
Cadangan tersebut tidak benar, karena dalam keadaan hipnotis, seseorang tetap mengawal atas dirinya.
4. RUMUSAN
“Apabila terjadi konflik antara pikiran sedar dan pikiran bawah sedar, maka pikiran bawah sedar selalu menang.”
Kita ambil seorang perokok yang mengalami kesulitan berhenti merokok. Kebiasaan merokok adalah hasil kerja dari pikiran bawah sadar.
Sedangkan keinginan untuk berhenti merokok adalah hasil logika pikiran sedar. Perokok ingin berhenti merokok karena jelas rokok merugikan secara kesehatan maupun ekonomi. Namun logika bahwa rokok itu merugikan kesehatan dan mengempiskan saku seluar kalah oleh kebiasaan yang sudah tertanam kuat di pikiran bawah sedar.
Havens dan Walter dalam bukunya Hypnotherapy Scripts:
A Neo-Ericksonian Approach, menyebutkan antara pikiran bawah sedar dan pikiran sadar dapat diibaratkan seorang Kapten dengan Anak Buah Kapal (ABK). Sedangkan diri Anda adalah kapal itu sendiri.
Kapten sebagai pikiran sedar menentukan arah dan tujuan kapal, sedangkan ABK sebagai pikiran bawah sedar yang menjalankan kapal.
Kapal akan selamat sampai di tujuan jika ada kerja sama yang baik antara nakhoda dengan ABK. Masalah akan timbul bila terjadi perbedaan tujuan antara Kapten dengan ABK. Masalahnya, Kapten (pikiran sedar) kadang tidak tahu apa yang di inginkan oleh ABK (pikiran bawah sedar), sehingga kehidupan seolah tidak seperti yang Anda inginkan. Padahal itu adalah keinginan ABK yang seharusnya Anda pimpin. Hipnotis memungkinkan Anda untuk meningkatkan kendali terhadap Pikiran Bawah Sedar Anda. Sehingga Anda boleh menggunakan daya yang sangat besar itu untuk kesembuhan, kesuksesan dan pengendalian diri. Dengan hipnotis Anda pun boleh menghilangkan kebiasaan-kebiasaan negatif, misalnya kebiasaan merokok dan melengah-lengah pekerjaan.